LAPORAN KIMIA UJI MOLEKUL KIMIA HAYATI



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar belakang
Didalam dunia hayati kita mengenal berbagai jenis karbohidrat, baik yang berfungsi sebagai pembangun  struktur maupun yang berperan fungsional dalam proses metabilisme. Berbagai uji telah dikembangkan untuk analisis baik kualitatif maupun kuantitatif terhadap keberadaan karbohidrat. Mulai dari yang membedakan karbohidrat dari senyawa lain sampai pada yang mampu membedakan jenis-jenis karbohidrat secara spesifik.
Uji molisch tidak spesifik terhadap karbohidrat, akan tetapi hasil yang negatif  menunjukkan bahwa larutan yang diperiksa tidak mengandung karbohidrat. Pereaksi molisch terdiri dari larutan 5% ά-naftol dalam alkohol 95%. Pereaksi ini berdasarkan pembentukan furfural atau turunan-turunan dari karbohidrat yang dihedratasi oleh asam pekat. Reaksi yang terjadi dengan ά-naftol akan membentuk persenyawaan berwarna.
Uji Fehling Monosakarida dan beberapa disakarida mempunyai sifat dapat mereduksi terutama dalam suasan basa. Sifat sebagai reduktor ini dapat digunakan untuk keperluan identifikasi karbohidrat maupun analisiskuantitatif. Sifat mereduksi ini disebabkan oleh adanya gugus aldehida atau keton bebas dalam molekulkarbohidrat. Sifat ini tampak pada reaksi reduksi ion-ion logam misalnya ion Cu 2+ dan ion Ag+ yangterdapat pada pereaksi-pereaksi tertentu. Prinsip dari uji millon adalah pembentukan garam merkuri dari tirosin yang ternitrasi.

1.2  Tujuan Percobaan
1.      Menganalisis sifat fisis dan kimia karbohidrat dan protein
2.      Menghubungkan reaksi karbohidrat dan strukturnya
3.      Melakukan uji sederhana terhadap molekul hayati



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1  Landasan Teori
Semua jenis karbohidrat, baik monosakarida, disakarida, maupun polisakarida, akan berwarna merah – ungu bila larutannya di campur dengan beberapa tetes larutan α-naftol. Dalam alkohol dan di tambahkan asam sulfat pekat, sehingga tidak bercampur. Warna ungu akan tampak pada bidang batas antara kedua cairan. Sifat ini di pakai sebagai dasar uji kualitatif adanya karbohidrat dalam suatu bahan dan di kenal dengan uji molisch. (Yazid, 2006)
Makro molekul senyawa organik berkerangka rantai hidrokarbon.Secara kimiawi, karbohidrat adalah suatu poli hidroksi aldehida atau polihidroksi aseton. Suatu senyawa karbohidrat biasanya di akhiri dengan kata sakarida yang berarti gula (bahasa Yunani) atau dengan kata osa. (Hawab, 2004)
Secara kimiawi monosakarida terdiri dari polihidroksi aldehid dan polihidroksi keton dan akan dibahas keturunannya. Semua monosakarida sederhana mempunyai satu rumus empiris umum (CH2O)n, dimana n adalah satu bilangan penuh berkisar 3 sampai 9 dengan mengabaikan nomor atau jumlah karbon, semua monosakarida dapat dikelompkkan ke dalam salah satu dari dua kelas umum. (Bohinsky, 1973)
Karbohidrat atau arang adalah zat gizi yang fungsi utamanya sebagai penghasil enersi, dimana setiap gramnya menghasilkan 4 kalori, walaupun lemak menghasilkan enersi lebih besar, namun karbohidrat lebih banyak di konsumsi. Karbohidrat banyak di temukan pada serelia (beras, gandum, jagung, kentang, dan sebagainya). ( Library USU, 2007 )







BAB III
METODOLOGI

3.1  Alat dan Bahan
3.1.1        Alat yang digunakan
-          Botol semprot                                     -  Penjepit tabung reaksi
-          Gelas piala 100 ml                               -  Pipet volume 5 ml
-          Gelas ukur 10 ml dan 25 ml                -  Penangas air
-          Pipet tetes                                           -  Gelas piala 1000 ml/500 ml
-          Erlenmeyer 250 ml                              -  Kompor listrik/kompor gas
-          Tabung reaksi + rak

3.1.2        Bahan yang digunakan
-          Reagen ninhidrin                                 -  Fehling
-          NaOH 10 M                                        -  NaNO2 0.15 M
-          Fruktosa                                              -  Fehling B
-          α-naftol                                               -  CuSO4
-          Sukrosa                                               -  Air bromin
-          Etanol                                                  -  Amilum
-          Aquades                                              -  Madu
-          Reagen Molisch                                  -  HNO3
-          H2SO4                                                 -  Reagen millon
                                                                             
3.2  Prosedur Kerja
3.2.1 Uji Karbohidrat
3.2.1.1 Uji Molisch
1.      Sediakan 5 buah tabung reaksi bersih dan kering
2.      Kedalam masing-masing tabung ditambahkan :
-          Tabung I          : ditambah 2 ml glukosa 2%
-          Tabung II        : ditambah 2 ml fruktosa
-          Tabung III       : ditambah 2 ml sukrosa (gula tebu) 2%
-          Tabung IV       : ditambah 2 ml larutan kanji (amilum) 2%
-          Tabung V        : ditambah 2 ml madu 50% dalam air
3.      Kedalam masing-masing tabung ditambahkan 2 tetes reagen Molisch (10% α-naftol dalam etanol)
4.      Selanjutnya, dengan hati-hati tambahkan 2 ml H2SO4 melalui dinding tabung reaksi, sehingga terbengtuk suatu lapisan dalam tabung
5.      Amati perubahan yang terjadi

3.2.1.2       Uji Fehling
1.      Ambil 1 buah tabug reaksi,diisi dengan air suling.
2.      Tambahkan 1 ml larutan Fehling A dan 1 ml Fehling B ke dalam tabung reaksi yang lain.
3.      Campurkan tabung reaksi nomor 1 dengan nomor 2.
4.      Bagi larutan nomor 3 menjadi tiga bagian (dalam tabung reaksi).
5.      Selanjutnya :
-          Tabung reaksi I           : ditambahkan 2 ml glukosa 10%
-          Tabung reaksi II          : ditambahkan 2 ml sukrosa 10%
-          Tabung reaksi III        : ditambahkan 2 ml amilum 2%
6.      Panaskan ketiga tabung reaksi di atas penangas air dengan suhu sekitar 600C, selama 10 menit.
7.      Amati perubahan warna yang terjadi.
8.      Karbohidrat mana yang mengandung gula pereduksi.

3.2.2 Uji Protein dan Asam Amino
3.2.2.1 Reaksi Biuret
1.        Siapkan empat tabung reaksi yang bersih dan kering
2.         Selanjutnya :
-            Tabung reaksi I      : + 2 ml putih telur + 5 tetes CuSO4 0,05 M + 2ml NaOH 10 M
-            Tabung reaksi II     : + 2 ml larutan susu + 5 tetes CuSO4 0,05 M + 2ml NaOH 10 M
-            Tabung reaksi III   : + 2 ml ekstrak kaldu +5 tetes CuSO4 0,05 M +2ml NaOH 10 M
-            Tabung reaksi IV   : + 2 ml larutan X + 5 tetes CuSO4 0,05 M + 2 ml NaOH 10 M
3.         Kocok tabung reaksi I - IV dan amati yang terjadi




3.2.2.2       Reaksi Millon
1.      Siapkan empat tabung reaksi yang bersih dan kering
2.      Kedalam masing-masing tabung :
-          Masukkan 2 ml sampel seperti biuret diatas
-          Ditambah 5 tetes pereaksi Millon
-          Panaskan diatas pemanas air selama 10 menit
-          Dinginkan pada suhu kamar
-          Tambah 5 tetes NaOH 0.15 M
-          Amati warna yang terjadi

3.2.2.3  Reaksi Xantoprotein
1.      Siapkan tabung reaksi yang bersih dan kerig
2.      Kedalam masing-masing tabung :
-          Masukkan 0.5 ml sampel seperti reaksi biuret diatas
-          Ditambah 0.5 ml HNO3 pekat
-          Amati yang terjadi
-          Tambahkan NaOH hingga alkalis (tes dengan lakmus)
-          Amati warna yang terjadi

3.2.2.4       Reaksi Ninhidrin
1.      Siapkan empat tabung reaksi yang bersih dan kering
2.      Kedalam masing-masing tabung :
-          Masukkan 1 ml sampel seperti reaksi biuret diatas
-          Ditambah 5 tetes pereaksi ninhidrin
-          Didihkan selama 2 menit
-          Amati warna yang terjadi

3.2.2.5 Reaksi Sakaguchi
1.      Menyiapkan empat tabung reaksi yang bersih dan kering
2.      Ke dalam masing-masing tabung
-          Masukkan 3 ml sampel seperti reaksi biuret diatas
-          Ditambah 1 ml NaOH 10 M
-          Menambahkan 2 tetes α-naftol 1% dan 4-5 tetes air bromin
-          Amati warna yang terjadi

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan
4.1.1 Uji Karbohidrat ( Uji Molisch dan Uji Fehling)
No
Sampel/Contoh
( 2ml)
Hasil Pengamatan
Uji Molisch
Uji Fehling
1
Glukosa
Larutan jernih (hangat)
Dari warna biru menjadi merah bata, larutan positif mengandung gula pereduksi
2
Fruktosa
Warna kuning kecoklatan (hangat)
-
3
Sukrosa
Warna Kuning (hangat)
Dari biru menjadi biru kehijauan
4
Amilum
Warna putih keruh (hangat)
Hijau keruh
5
Madu
Dari putih menjadi hitam (hangat)
-
Kesimpulan     :
ü  Pada uji molish, terjadi perubahan warna, dan terjadi perubahan suhu dari yang suhunya normal menjadi lebih panas (hangat).
ü  Pada uji fehling dapat dilihat terjadinya perubahan warna setelah larutan dipanaskan ± 600 C. Yang positif mengandung gula pereduksi yaitu glukosa karena menghasilkan merah bata setelah dipanaskan.
4.1.2 Uji Protein dan Asam Amino
No.
Uji
Susu
Putih telur
Kaldu Sapi
Ekstrak kacang hijau
1
Biuret
Ungu
Coklat bening kental
Biru Pudar/
Biru Bening
Ungu dan ada gumpalan
2
Millon
Coklat ada endapan putih
Coklat
-
Warna hitam
3
Xantoprotein
-
-
-
-
4
Ninhidrin
Orange kental
Kuning kecoklatan
Biru Muda
Ungu dan ada endapan putih
5
Sakaguchi
-
-
-
-
4.2  Pembahasan
Pada percobaan kali ini kita akan membahas tetantang Uji hasil yang kita lakukakan sebagai berikut :
1.      Uji Karbohidrat
Analisis kualitatif karbohidrat. Karbohidrat merupakan senyawa metabolit primer selain protein dan lipid. Karbohidrat mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan manusia, antara lain adalah sebagai sumber tenaga dan penghasil panas tubuh. Adanya karbohidrat dapat diidentifikasi dengan menggunakan berbagai macam metode. Inilah teori beberapa metode analisis kualitatif karbohidrat.
a.       Uji Molisch
Uji Molisch merupakan uji yang paling umum untuk karbohidrat. Uji Molisch sangat efektif untuk senyawa-senyawa yang dapat didehidrasi oleh asam pekat menjadi senyawa furfural yang terubstitusi.
b.      Uji Fehling
Perekasi Fehling adalah oksidator lemah yang merupakan pereaksi khusus untuk mengenali aldehida. Pereaksi Fehling terdiri dari dua bagian, yaitu Fehling A dan Fehling B. Fehling A adalah larutanCuSO4, sedangkan Fehling B merupakan campuran larutan NaOH dan kalium natrium tartrat. Pereksi Fehling dibuat dengan mencampurkan kedua larutan tersebut, sehingga diperoleh suatu larutan yangberwarna biru tua.Dalam pereaksi Fehling, ion Cu2+ terdapat sebagai ion kompleks. Pereaksi Fehlingdapat dianggap sebagai larutan CuO. Dalam pereaksi ini ion Cu2+ direduksi menjadi ion Cu+ yang dalam suasana basa akan diendapkansebagai Cu2O. Dengan larutan glukosa 1%, pereaksi Fehling menghasilkan endapan berwarna merahbata, sedangkan apabila digunakan larutan yang lebih encer misalnya larutan glukosa 0,1%, endapan yangterjadi berwarna hijau kekuningan. Fungsi uji fehling yaitu untuk mengidentifikasi monosakarida, disakarida dan polisakarida dan biasanya padat dan titik menghasilkan endapan warna merah bata.
2.      Uji Protein Asam Amino
Pada saat keempat sampel diatas ditambahkan larutan Molisch ke dalam  masing-masing tabung, meyebabkan terjadinya perubahan warna pada setiap sampel. Ketika H2SO4 ditambahkan lagi ke dalam masing-masing tabung yang terjadi yaitu kelima sampel tersebut mengalami perubahan suhu yang meningkat.
Keempat larutan sampel itu menjadi lebih hangat.Selain itu protein, senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen yang biasanya terdapat di alam dan tidak larut dalam air. Karena struktur molekulnya yang kaya akan rantai unsur karbon(-CH2-CH2-CH2-) maka lemak mempunyai sifat hydrophob. Ini menjadi alasan yang menjelaskan sulitnya lemak untuk larut di dalam air. Lemak dapat larut hanya di larutan yang apolar atau organik seperti: eter, Chloroform, atau benzol.
Adapun fungsi bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu diantaranya aquades sebagai pelarut, CuSO 4, HNO3, KH2SO4, dan NaOH sebagai pereaksi. Dalam hal ini kita melakukan biuret, millon dan xanprotein. Uji biuret bertujuan untuk mengetahui adanya gugus benzene pada protein dsan biasanya bila positif akan timbul endapan putih. Uji xantoprotein merupakan uji kualitatif pada protein yang digunakan untuk menunjukkan adanya gugus benzena (cincin fenil). Asam amino yang menunjukkan reaksi positif untuk uji ini adalah tyrosin, phenilalanin, dan tryptophan.Reaksi positif ada uji xantoprotein adalah munculnya gumpalan atau cincin warna kuning. Pada uji ini, digunakan larutan HNO3 yang berfungsi untuk memecah protein menjadi gugus benzena. Uji Millon merupakan larutan raksa I nitrat dan dan raksa II nitrat dalam asam nitrat. Jika pereaksi Millon ditambahkan ke dalam larutan protein, akan dihasilkan endapan putih yang akan dapat berubah menjadi merah akibat pemanasan.


BAB V
PENUTUP

5.1    Kesimpulan
Ø                Karbohidrat merupakan polihidroksil aldehid atau keton yang secara alamiah terbagi menjadi tiga yaitu monosakarida, oligosakarida dan polisakarida. Sifat fisis dan kimia karbohidrat semula timbul karena analisis dari beberapa gula menghasilkan senyawa dengan rumus empiris CH2O sehingga rumus molekulnya Cx(H2O)y. misalnya, glukosa (C6H12O6) diartikan sebagai C6(H2O)6 sehingga para ilmuan menyimpukan bahwa gula adalah karbon terhidrat yang disebut karbohidrat.
              Begitu juga dengan protein dalam kehidupan, fungsi protein sangat penting. Msalnya, semua enzim tumbuhan dan hewan merupakan protein. Bersama lipida dan tulang, protein membentuk rangka tubuh. Selain itu, protein juga membentuk otot, antibodi, hemoglobin dan berbagai hormon. Protein merupakan polimer dari sekitar 20 asam - amino. Massa molekul relatifnya adalah sekitar 6.000 hingga beberapa juta. Unsur utama penyusun protein adalah C, H, O, dan N. beberapa protein mengandung unsur belerang (s). fosforus (p), besi (Fe), mangan (Mn), tembaga (Cu), dan iodin (I).
Ø                Karbohidrat sederhana dibangun oleh 5 (lima) atom C disebut dengan pentosa. Sedangkan yang dibangun oleh 6 (enam) atom C dikenal dengan heksosa. Selain dibentuk oleh sejumlah atom C yang mengandung gugus polihidroksi, strukturnya karbohidrat semakin kompleks dengan adanya atom karbon asimetri, yaitu atom karbon yang mengikat empat atom atau molekul yang berbeda pada struktur tetrahedralnya. Kehadiran C asimetri menyebabkan molekul karbohidrat bersifat optik aktif, yaitu mampu memutar bidang cahaya terpolarisasi. Pada karbohidrat juga dijumpai keisomeran optik, molekul-molekul yang komposisinya identik tetapi berbeda orientasinya dalam ruang dan keaktifan optiknya. Karbohidrat yang paling sederhana ditemukan di alam mengandung tiga atom C disebut triosa. Jika dengan gugus aldehida dinamakan aldotriosa (HOCH2-CHOH-CHO) dan dan dengan gugus keton disebut dengan ketotriosa (HOCH2-CO-CH2OH).
Ø                Dari Praktikum yang telah dilakukan, kami dapat melakukan uji sederhana terhadap molekul hayati, seperti Uji Karbohidrat (Uji Molish dan Uji Fehling) dan juga uji Protein dan asam amino.

5.2    Saran
Sebaiknya dalam melakukan percobaan tentang uji molekul kimia hayati harus  di perhatikan sungguh-sungguh saat ko ass menjelaskan tentang cara melakukan percobaan tersebut, sehingga tidak terjadi kesalahan pada hasil percobaan yang telah dilakukan. Selain itu juga diharapkan agar praktikan dapat mengerti tentang tujuan dari percobaan yang dilakukan agar pada saat membuat laporan tidak bingung mengenai materi yang harus di sampaikan pada laporan.


DAFTAR PUSTAKA

Bohinsky. 1973. Dasar-Dasar Biokimia. Thenawijaya M, Penerjemah; Jakarta: Erlangga.
               Terjemahan dari:Principles Of  Biochemistry.
Hawab. 2004. Atlas Berwarna dan Teks Biokimia. Wanandi SI, Penerjemah; Jakarta:
               Hipokrates. Terjemahan dari: Color Atlas Of Biochemistry.
Library USU. 2007.Uji Karbohidrat. Medan: MIPA USU.
Yazid. 2006. Kimia Organik. Achmadi S, Penerjemah; Jakarta: Erlangga. Terjemahan dari:
               Organic Chemistry.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAPORAN KIMIA,CARA-CARA MENYATAKAN KONSENTRASI LARUTAN

LAPORAN KIMIA, ANALISA KUALITAS AIR

LAPORAN KIMIA,pH ASAM-BASA DAN GARAM