PERAKTIKUM KIMIA, PENGENALAN ALAT ALAT LABORATORIUM
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

NAMA :
DICKY NURYANTO
NPM :E1C016082
PRODI :
PETERNAKAN
KELOMPOK :
2 (DUA)
HARI/JAM :
Ko Ass :
DOSEN :
OBJEK
PRAKTIKUM : PENGENALAN ALAT-ALAT
PRAKTIKUM
LABORATORIUM TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
UNIVERSITAS BENGKULU
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era globalisasi ini, kemajuan teknologi mengalami
perkembangan yang sangat pesat, antara lain ditemukannya bahan kimia yang
bermanfaat dan sangat penting. Dalam kehidupan kita sehari-hari, makanan
minuman, sampai ke produk kosmetik yang kita pakai pun sebagian besar berasal
dari produk kimia. Oleh karena itu, kita harus mengenal bahan-bahan kimia dan
alat-alat untuk menggunakannya didalam laboratorium.
Di dalam laboratorium dapat ditemukan berbagai macam
alat yang terbuat dari kaca, pelastik, karet, logam dan lain-lain. Peralatan
tersebut ada yang berfungsi sebagai wadah dan pengukuran volume. Wadah dan
pengukuran volume ada yang ditera dengan teliti, seperti alat ukur pipet
volumetrik, pipet mohr, labu takar dan buret serta ada yang tidak perlu ditera
dengan teliti. Pengukuran dengan alat-alat tersebut akan mempengaruhi hasil
praktikum secara kuantitatif.
Selain itu kebersihan dari alat dapat mempengaruhi
hasil praktikum. Apabila alat yang akan digunakan tersebut tidak bersih, maka
akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya pada alat tersebut masih
tersisa zat kimia, maka zat tersebut dapat saja bereaksi dengan zat yang kita
gunakan sesudahnya dan dapat mengakibatkan kegagalan dalam praktikum. Tentunya
mengenal dan memahami alat laboratorium sangatlah penting bagi praktikan agar
praktikum berjalan lancar.
1.2 Tujuan Praktikum
1.
Mahasiswa mengetahui nama dan fungsi
alat-alat laboratorium
2.
Mahasiswa mengetahui jenis, sifat,
dan fungsi zat kimia
3. Mahasiswa
mengetahui cara penggunaan beberapa alat-alat laboratorium
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam sebuah praktikum, praktikan
diwajibkan mengenal dan memahami cara kerja serta fungsi dan alat-alat di
laboratorium. Selain untuk menghindari kecelakaan dan bahaya, dengan memahami
cara kerja dan fungsi dari masing-masing alat, praktikan dapat melaksanakan
praktikum dengan sempurna (Walton, 1998).
Alat-alat laboratorium yang
digunakan dalam percobaan bermacam-macam diantaranya alat pemanas yang terdiri
dari pembakar gas, kaki tiga, segitiga perselin, kasa, gegep, pemanas air, alat-alat
perselin (cawan porselin dan pinggan porselin). Selain itu juga digunakan
alat-alat gelas. Sebelum digunakan alat-alat gelas harus diperiksa dan kemudian
dibersihkan. Alat-alat gelas diantaranya gelas wadah, sedangkan untuk
mereaksikan zat digunakan gelas ukur, labu ukur (labu takar), pipet ukur (pipet
gondok dan pipet mohr), dan buret. Sedangkan alat-alat lain seperti, pengaduk
gelas, erlenmeyer, corong, semprot, kertas saring, timbangan dan lain-lain.
Alat-alat gelas ini juga memiliki kegunaan dan fungsi masing-masing yang
berguna untuk memudahkan praktikan dalam melaksanakan praktikum (Subroto, 2000).
Sebelum melakukan praktikum,
hendaknya praktikan memeriksa alat-alat yang akan digunakan. Untuk alat-alat
gelas dalam penggunaannya memerlukan ketelitian dan kehati-hatian, misalnya
praktikan memeriksa alat tersebut apa ada yang cacat atau rusak. Untuk
memindahkan zat-zat kimia yang berwujud cair kita sering menghadapi suatu
kesulitan yang mungkin disebabkan oleh tekanan biasa yang mempengaruhi dalam menentukan
volume cairan itu dengan tepat. Maka dari itu dapat digunakan pipet dan buret
yang gunanya untuk memindahkan volume cairan (Arifin, 1996).
Analisis
tidak boleh dilakukan dengan alat kaca yang tidak bersih. Alat kaca yang
tampaknya bersih belum tentu bersih dari sudut pandang seorang analisis.
Permukaan yang tampaknya tak ada kotoran sering masih tercemari oleh lapisan
tipis, tak tampak yang berminyak. Bila air dituangkan dari dalam suatu wadah
yang tercemar, air tidak terbuang secara seragam dari permukaan kaca, tetapi
menyisakan tetesan yang kecil, yang merepotkan atau kadang-kadang mustahil
dipulihkan. Alat kaca yang bisa dimasuki sikat seperti bekker dan erlenmeyer
paling baik dibersihkan dengan sabun atau detergen sintetik. Pipet, buret, atau
labu volumetri mungkin memerlukan larutan detergen panas untuk bisa benar-benar
bersih.
Jika permukaan kaca itu masih membuang airnya
secara seragam, mungkin perlu digunakan larutan pembersih, yang sifat oksidasi
kuatnya dapat memastikan kebersihan permukaan kaca keseluruhan. Setelah
dibersihkan, alat itu hendaknya dibilas beberapa kali dengan air kran, kemudian
dengan sedikit air suling, dan akhirnya mongering sendiri. (Day dan Underwood,
1999).
Dalam
pengukuran harus diperhatikan dua hal yaitu kesalahan pengkuran dengan alat
ukur terutama jenis ukur, misalnya mengukur massa zat dalam satuan gram
sedangkan timbangan analitis sampai miligram. Jika sejumlah zat ditimbang
dengan kedua timbangan maka didalam jumlah angka yang berbeda. Jumlah digit
dari pengukuran yang menyangkut masalah kecermatan dan ketelitian (Syukri, 1994).
Kebenaran
hipotesis dapat diketahui setelah diuji dengan percobaan di laboratorium. Data
yang diperoleh mungkin sesuai dengan hipotesis, tetapi mungkin juga tidak. Jika
tidak, berarti kesalahan mungkin saja terjadi pada percobaan atau hipotesisnya
yang keliru. Ada hipotesis, seperti yang dirumuskan Einstein, belum dapat diuji
kebenarannya sampai saat ini, karena keterbatasan alat dan kemampuan manusia.
Suatu penelitian memerlukan dana, tenaga dan waktu yang banyak, maka kesalahan
hipotesis akan mengakibatkan percobaan yang dilakukan sia-sia. Oleh karena itu
penanganannya harus sesuai dengan petunjuk. Demikian juga dengan pemakaian alat
laboratorium yang sebagian terbuat dari gelas yang mudah pecah (Syukri, 1999).
BAB III
METODOLOGI
3.1
Alat
dan Bahan
Dalam
praktikum kali ini, alat dan bahan yang digunakan yaitu:
1. Berbagai
macam alat-alat Laboratorium
-Gelas piala -Pipet tetes -Penjepit tabung reaksi -Klem utilitas
-Erlenmeyer -Pipet volum -Statif dan klem -oven
-Labu ukur -Pipet gondok -Sikat tabung reaksi -cawan penguap
-Petridish -Kaki tiga -Segitiga -Hot Plate
-Gelas ukur -Sudip/spatula -Bola
hisap -Timbangan analitis
-Kaca arloji -Corong pisah -Lampu spiritus
- Bunsen -Desikator -
Tabung reaksi
- Tanur -Buret - Batang pengaduk
-Mortal
-Corong -Botol semprot
-Krush
- Kawat kasa - Rak tabung reaksi
2. Buku
penuntun praktikum kimia
3. Alat
tulis (buku, pena, dll)
3.2
Prosedur
Kerja
1. Siapkan
buku penuntun praktikum kimia
2. Siapkan
alat tulis untuk mencatat hal-hal penting selama praktikum berlangsung
3. Perhatikan
penjelasan dari Ko Ass mengenai alat-alat laboratorium
4. Catat
fungsi dari setiap alat-alat yang laboratorium yang disebutkan satu persatu
oleh Ko Ass di buku penuntun praktikum kimia
5. Acc
hasil pengamatan/catatan mengenai fungsi dari alat-alat laboratorium oleh Ko
Ass
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
pengamatan
NO
|
Nama dan Gambar Alat
|
Fungsi
|
1
|
Gelas piala
![]() |
-Tempat untuk menyimpan larutan,
bisa juga untuk tempat memanaskan dan menguapkan larutan
|
2
|
Erlenmeyer
![]() |
-Tempat mereaksikan/mencampur zat
-Tempat untuk zat yang akan
dititrasi
|
3
|
Labu ukur
![]() |
-Untuk membuat larutan
-Untuk mengencerkan larutan
|
4
|
![]() |
-Sebagai tempat membiakkan
mikroba
|
5
|
![]() |
-Untuk mengukur volume larutan
|
6
|
Kaca arloji
![]() |
-Wadah untuk menimbang
|
7
|
Tabung reaksi
![]() |
-Untuk mereaksikan dua zat dalam
skala kecil
|
8
|
![]() |
-Untuk mengeringkan suatu bahan
di dalam oven atau desikator
|
9
|
![]() |
-Untuk menghancurkan zat yang
masih bersifat padat atau kristal
|
10
|
Krush
![]() |
-Untuk memanaskan logam-logam,
terbuat dari bahan porselen dan bersifat inert (tidak bereaksi terhadap
bahan)
|
11
|
Pipet tetes
![]() |
-Untuk meneteskan atau mengambil
larutan dalam jumlah kecil
|
12
|
Pipet volum
![]() |
-Untuk mengukur volume larutan
|
13
|
Pipet gondok
![]() |
-Digunakan untuk mengambil
larutan dalam volume tertentu
|
14
|
Batang pengaduk
![]() |
-Untuk mengaduk sesuatu, baik
yang akan direaksikan maupun saat reaksi sementara berlangsung
|
15
|
![]() |
-Untuk mengambil bahan-bahan kimia dalam bentuk
padatan. (untuk bahan/zat yang bereaksi dengan logam digunakan spatula yang
terbuat dari bahan plastik)
|
16
|
![]() |
-Untuk memisahkan dua larutan yang tidak bercampur
karena adanya perbedaan masa jenis. (biasanya digunakan pada proses
ekstraksi)
|
17
|
Desikator
![]() |
-Untuk menyimpan bahan-bahan yang harus bebas dari
air dan mengeringkan zat-zat di dalam laboratorium
|
18
|
![]() |
-Digunakan untuk titrasi, tetapi pada keadaan
tertentu bisa digunakan untuk mengukur volume suatu larutan
|
19
|
![]() |
-Digunakan untuk memasukkan/memindahkan larutan
dari satu tempat ke tempat yang lain
|
20
|
Rak tabung reaksi
![]() |
-Digunakan pada saat melakukan percobaan yang
membutuhkan banyak tabung reaksi dan sebagai tempat meletakkan tabung reaksi
|
21
|
![]() |
-Untuk menjepit tabung reaksi
|
22
|
![]() |
-Untuk menjepit soflet pada proses ekstraksi
-Untuk menjepit biuret pada proses titrasi
-Untuk menjepit konektor pada proses destilasi
|
23
|
Sikat tabung reaksi
![]() |
-Untuk menyikat tanung reaksi ketika mencucinya
|
24
|
![]() |
-Untuk meletakkan gelas piala atau erlenmeyer
ketika dipanaskan
|
25
|
Bola hisap
![]() |
-Untuk menghisap larutan yang akan di pindahkan
dari botol larutan
|
26
|
![]() |
-Untuk membakar zat atau memanaskan larutan
|
27
|
![]() |
-Untuk memanaskan larutan dan dapat pula digunakan
untuk sterilisasi dalam suatu proses
|
28
|
![]() |
-Sebagai penyangga pembakar spritus
|
29
|
![]() |
-Tempat melatakkan aquades
|
30
|
Kawat kasa
![]() |
-Sebagai alas atau untuk menahan labu/beker pada
waktu pemanasan
|
31
|
![]() |
-Sebagai
penjepit alat-alat gelas seperti erlenmeyer, gelas piala, dll
|
32
|
![]() |
-Alat untuk mengeringkan alat-alat sebelum
digunakan
-Untuk mengeringkan bahan yang dalam keadaan basah
-Suhu 100-150 derajat Celsius
|
33
|
![]() |
-Berfungsi sama dengan oven, tapi suhunya di atas
200 derajat Celsius
|
34
|
![]() |
-Berfungsi sebagai pemanas
|
35
|
Timbangan analitis
![]() |
-Untuk menimbang zat
|
4.2 Pembahasan
Alat-alat laboratorium yang digunakan dalam percobaan bermacam-macam
diantaranya alat pemanas yang terdiri dari pembakar gas, kaki tiga, segitiga
perselin, kasa, gegep, pemanas air, alat-alat perselin (cawan porselin dan
pinggan porselin). Selain itu juga digunakan alat-alat gelas. Sebelum digunakan
alat-alat gelas harus diperiksa dan kemudian dibersihkan. Alat-alat gelas
diantaranya gelas wadah, sedangkan untuk mereaksikan zat digunakan gelas ukur,
labu ukur (labu takar), pipet ukur (pipet gondok dan pipet mohr), dan buret.
Sedangkan alat-alat lain seperti, pengaduk gelas, erlenmeyer, corong, semprot,
kertas saring, timbangan dan lain-lain. Alat-alat gelas ini juga memiliki
kegunaan dan fungsi masing-masing yang berguna untuk memudahkan praktikan dalam
melaksanakan praktikum. Gelas kimia tinggi
berdiameter besar dengan skala sepanjang dindingnya, terbuat dari kaca
borosilikat yang tahan panas, berfungsi untuk mengukur volume larutan yang
tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi, menampung zat kimia,
memanaskan cairan dan media pemanasan cairan. Cara menggunakannya yaitu
dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan dengan lap. Simpan larutan
didalamnya. Erlenmeyer yaitu berupa gelas yang diameternya semakin ke atas semakin kecil dengan
skala sepanjang dindingnya, berfungsi untuk menyimpan dan memanaskan cara
menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan dengan lap.
Kemudian suatu larutan dimasukkan lalu dititrasi, kemudian digoyangkan memutar
labu erlenmeyernya larutan, menampung filtrate hasil penyaringan, dan
menampung titran ( larutan yang dititrasi) pada proses filtrasi.
Labu ukur
yaitu labu dengan leher yang panjang
dan bertutup, terbuat dari kaca dan tidak boleh terkena panas karena dapat
memuai berfungsi untuk membuat larutan dengan konsentrasi tertentu dan mengencerkan
larutan. Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dibersihkan
dengan kain lap. Kemudian dimasukkan larutan yang akan diencerkan atau
masukkan zat dengan bantuan kertas isap, agar zat tidak menempel pada dinding
diatas batas atas. Lalu dimasukkan aquadest untuk melarutkannya. Lalu paskan
dengan batas bawah. Tutup lalu homogenkan.
Petridish
yaitu tempat untuk membiakkan mikroba. Gelas ukur yaitu berupa gelas tinggi dengan skala disepanjang dindingnya, terbuat dari kaca
atau plastik yang
tidak tahan panas, berfungsi untuk mengukur volume larutan tidak
memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi dalam jumlah tertentu.
Kaca arloji
yaitu terbuat dari kaca bening dan
memiliki berbagai ukuran berfungsi sebagai penutup gelas kimia saat memanaskan sampel, tempat saat menimbang bahan kimia, dan tempat untuk mengeringkan padatan
dalam desikator. Cara menggunakannya yaitu dibersihkan terlebih
dahulu dengan tissue atau lap, kemudian letakkan di atas gelas kimia jika akan
digunakan sebagai tutup gelas kimia, atau letakkan bahan kimia yang akan
ditimbang di atas kaca arloji tersebut.
Tabung reaksi
yaitu berupa tabung yang terkadang
dilengkapi tutup, terbuat dari kaca borosilikat tahan panas, berfungsi sebagai tempat untuk mereaksikan bahan
kimia dan untuk melakukan reaksi kimia dalam skala kecil. Cara menggunakannya
yaitu dibersihkan terlebih dahulu lalu dikalibrasi dengan aqua dm setelah itu
lap dengan lap atau kertas isap. Kemudian sampel yang akan direaksikan
dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
Cawan yaitu
terbuat dari porselen, berfungsi untuk
mrnguapkan larutan.masukkan bahan atau larutan yang akan diuapkan di atas
cawan. Setelah itu panaskan atau uapkan ke dalam oven. Mortar dan Pastle terbuat dari kaca, porselen, atau batu granit berfungsi untuk menghancurkan
dan mencampurkan padatan. Cara menggunakannya yaitu masukkan
bahan kimia berupa padatan ke dalam lumpang (Mortar) dan gerus hingga halus
menggunakan alu (Pastle). Krush terbuat
dari persolen dan bersifat inert, digunakan untuk memanaskan logam. Pipet
tetes untuk meneteskan atau mengambil larutan dengan jumlah kecil. Pipet volume
untuk mengukur volume larutan.
Pipet gondok adalah alat untuk mengambil cairan dalam jumlah tertentu maupun takaran bebas,
berfungsi untuk mengambil cairan dalam jumlah tertentu secara tepat (pipet
seukuran), mengukur dan memindahkan larutan dengan volume tertentu secara tepat
(pipet berukuran), dan untuk mengambil cairan dalam skala kecil (pipet tetes). Cara
menggunakannya yaitu larutan dimasukkan kedalam gelas ukur. Sesuaikan dengan
volume yang diperlukan. Baca ketepatan volume dengan melihat meniscus ke bawah.
Batang pengaduk terbuat dari kaca tahan panas berfungsi utnuk mengaduk cairan kimia dalam
gelas kimia. Aduk larutan
yang ada di dalam gelas kimia dengan batang pengaduk, lalu amati. Sudip/Spatula berupa sendok
panjang dengan ujung atasnya datar, terbuat daristainless steel atau alumunium berfungsi
untuk mengambil bahan kimia yang berbentuk padatan dan dipakai untuk mengaduk
larutan. Ambil bahan atau zat yang berupa padatan dengan spatula, kemudian
letakkan di tempat menyimpan bahan seperti kaca arloji.
Corong pisah terbuat dari plastik atau kaca tahan panas dan memiliki bentuk seperti gelas bertangkai, terdiri dari corong dengan tangkai panjang dan pendek
berfungsi untuk memisahkan dua larutan yang tidak bercampur
karena adanya perbedaan massa jenis. Corong pisah biasa digunakan pada proses
ekstraksi. Desikator berfungsi untuk menyimpan bahan-bahan yang harus bebas air
dan mengeringkan zat-zat dalam laboratorium. Dikenal dua jenis desikator yaitu
desikator biasa dan desikator vakum.
Buret berupa tabung kaca bergaris dan memiliki kran diujungnya, berfungsi untuk
mengeluarkan larutan dengan volume tertentu, biasanya digunakan untuk titrasi.
Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan dengan
batang pengaduk yang ditutupi dengan kertas isap. Periksa keadaan kerannya dan
tetesannya apakah bocor atau tidak. Lalu dikalibrasi dengan larutan yang akan
dimasukkan ke dalam buret, periksa apakah ada gelembung atau tidak. Buka keran
perlahan untuk mengeluarkan larutannya.
Corong digunakan untuk memasukan atau memidahkan
larutan penyaringan setelah diberikertas saring. Rak tabung reaksi terbuat dari
kayu dengan lubang – lubang seukuran tabung reaksi berfungsi sebagai tempat
meletakkan tabung reaksi. Cara menggunakannya yaitu letakkan tabung reaksi
kedalam lubang – lubang yang ada dalam rak tabung reaksi. Penjepit tabung reaksi
untuk menjepit tabung reaksi.
Statif dan klem Sebagai penjepit, misalnya untuk
menjepit soklet pada proses ekstraksi, menjepit buret dalam proses titrasi, untuk
menjepit kondensor pada proses destilasi. Sikat tabung reaksi untuk
membersihkan tabung reaksi setelah digunakan untuk praktikum. Segitiga untuk menahan wadah, misalnya krus pada saat pemanasan
ataau corong pada waktu penyaringan. Bola hisap untuk menghisap larutan
yang akan dipindahkan dari botol larutan
Lampu spritus untuk
memanaskan larutan dan dapat pula digunakan untuk sterilisasi dalam proses
suatu proses. Bunsen untuk memanaskan larutan,dan dapat juga digunakan
untuk sterillisasi dalam suatu proses. Kaki tiga berupa besi
penyangga ring berfungsi untuk menahan kawat kasa dalam pemanasan. Cara
menggunakannya yaitu diletakkan di antara bunsen dan kawat kasa.
Botol semprot sebagai tempat meletakkan aquades. Kawat kasa merupakan kawat yang
dilapisi dengan asbes berfungsi sebagai alas dalam penyebaran panas yang
berasal dari suatu pembatas. Letakkan kawat kasa di atas bunsen dengan disangga kaki tiga. Lalu diletakkan alat
gelas yang terdapat larutan yang akan dipanaskan.
Klem utilitas untuk menjepit alat alat gelas
seperti,erlenmeyer,gelas piala,dll. Oven untuk mengeringkan alat-alat sebelum
digunakan dan digunakan untuk mengeringkan bahan yang dalam keadaan basah. Tanur
digunakan sebagai pemanas pada suhu tinggi, sekitar 1000 °c. Hot plate untuk
memanaskan larutan. Biasanya untuk larutan yang mudah terbakar. Timbangan
analitis untuk menimbang zat.
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
1. Setelah
melakukan praktikum praktikan dapat mengetahui nama-nama dan fungsi alat-alat
laboratorium.
2. Setiap
jenis zat kimia memiliki sifat-sifat yang berbeda, misalnya asam yang bersifat
korosif tehadap benda di sekitarnya, selain itu zat kimia memiliki fungsi yang
sama.
3. Setelah
melakukan praktikum praktikan dapat mengetahui cara penggunaan beberapa alat
laboratorium, alat laboratorium memiliki fungsi dan cara penggunaan yang
berbeda.
5.2
Saran
Sebaiknya praktikan
datang tepat waktu agar tidak tertinggal materi. Selain itu juga diharapkan
agar praktikan dapat lebih tertib ketika praktikum berlangsung agar apa yang
dijelaskan oleh ko Ass dapat dimengerti dengan baik.
DAFTAR
PUSTAKA
Brady, James
E. 1994. “Kimia Universitas Edisi Kelima”. Jilid Pertama. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Day, R.A. Jr
and, A. L. Underwood. 1998. “Analisis Kimia Kualitatif”. Edisi Kelima. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Subroto, J.
2000. “Buku Pintar Alat Laboratorium”. Solo: Aneka.
Syukri, S.
1999. “Kimia Dasar Jilid I”. Bandung: ITB.
Wahyudi, Adi Ribut. 2011. “Pengajaran Sains di Laboratorium”.
http://www.yudhiart.blogspot.com Diakses pada
16 Oktober 2012.
Walton.
1998. “Pengenalan Alat-Alat
Laboratorium”.
Casinos near Harrah's Lake Tahoe in Stateline, NV - Mapyro
BalasHapusCasinos near Harrah's Lake Tahoe in Stateline, 의정부 출장안마 NV. Casino Near 청주 출장샵 Harrah's Lake 창원 출장마사지 Tahoe. 안양 출장안마 Resort and Hotel - Casino Near 시흥 출장샵 Lake Tahoe. Rating: 3.6 · 9 reviews